Diduga Jadi Korban Bullying Polisi Bongkar Makam Siswa SD Wonosobo

Ilustrasi makam.© Shutterstock

Ilustrasi makam. © Shutterstock

WONOSOBO, Wartaflash.com – Polres Wonosobo melakukan pembongkaran makam terhadap jenazah TA (9), seorang siswa SD di Kecamatan Kertek, pada hari Kamis (9/10/2025).

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui dengan pasti penyebab kematian korban yang sebelumnya diduga disebabkan oleh perundungan dari teman sekelasnya.

Kasus ini sempat mendapat perhatian dari masyarakat Wonosobo.

Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, mengatakan bahwa proses pembongkaran makam dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian dan tenaga medis.

“Benar, kami melakukan ekshumasi terhadap jenazah anak SD tersebut.

Kami melakukan hal ini karena keluarga korban masih meragukan penyebab kematian, sehingga perlu tindakan untuk memastikan hukum,” ujar Arif saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (10/10/2025).

Menurut Arif, proses pembongkaran makam berlangsung sekitar lima jam sebelum jenazah dibawa ke RSUD Wonosobo untuk diperiksa autopsi oleh tim dokter forensik.

Setelah pemeriksaan selesai, jenazah dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan kembali.

“Prosesnya sekitar lima jam, kemudian kami langsung antar jenazah ke rumah sakit umum untuk dilakukan autopsi.
Setelah selesai, jenazah dikembalikan kepada keluarga,” jelasnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini polisi masih menunggu hasil pemeriksaan autopsi dari tim medis untuk mengetahui penyebab kematian TA secara pasti.

“Kami masih terus mendalami kasus ini dan berkoordinasi dengan dokter terkait temuan dari autopsi kemarin.
Hasilnya belum keluar,” kata Arif.

Sebelumnya, TA meninggal setelah menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.

Orang tua korban mengungkapkan anaknya mengeluh sakit perut dan sesak napas setelah diduga dipukul oleh temannya saat mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di sekolah.

Kasus ini kemudian menyebar melalui grup WhatsApp warga dan memicu rasa prihatin di tengah masyarakat Wonosobo.

Kini, polisi sedang berusaha mengungkap kebenaran di balik kematian siswa kelas 3 SD tersebut.

“Kami akan terus mendalami kasus ini hingga jelas.
Prinsipnya, kami ingin memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi keluarga korban,” tegas AKP Arif Kristiawan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *