Kota Gaza Menderita Kelaparan ‘Buatan Manusia’. Inisiatif yang didukung oleh PBB
Internasional. Wartaflash.com – Kota Gaza Menderita Kelaparan ‘Buatan Manusia’. Inisiatif yang didukung oleh PBB, dan kondisi ini kemungkinan akan semakin memburuk, menurut sebuah inisiatif yang didukung oleh PBB.
Beberapa bagian wilayah Gaza secara resmi mengalami “kelaparan buatan manusia”,.
Menurut laporan yang terbit Jumat kemarin oleh inisiatif dukungan PBB.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa situasi ini akan semakin parah setelah berbulan-bulan konflik yang terus-menerus.
Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) mengonfirmasi bahwa kelaparan terjadi di wilayah Kegubernuran Gaza menjadi lokasi serangan dari Israel.
“Lapar ini sepenuhnya sebab oleh tindakan manusia, jadi bencana ini bisa terhenti dan memperbaiki,” tulis laporan tersebut.
“Waktu untuk berdebat dan ragu-ragu sudah lewat, kelaparan sudah terjadi dan menyebar cepat. Tidak ada keraguan bahwa respons yang cepat dan besar diperlukan.”
IPC dengan menyatakan bahwa tanpa gencatan senjata yang memungkinkan bantuan kemanusiaan sampai ke semua orang di Jalur Gaza.
“kematian yang bisa tidak terjadi akan meningkat secara drastis.” Tidak ada lagi alasan.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan kelaparan yang dilaporkan dari Gaza adalah “bencana buatan manusia, tuduhan moral, dan kegagalan kemanusiaan itu sendiri.”
Sebagai pasukan pendudukan, Israel memiliki kewajiban hukum internasional yang jelas termasuk kewajiban untuk memastikan pasokan makanan dan medis bagi penduduknya ,” tambah Guterres .
“Kita tidak bisa membiarkan situasi ini berlanjut tanpa konsekuensi. “Tidak ada alasan lagi . ”
om Fletcher, koordinator bantuan darurat PBB , mendesak dunia untuk membaca laporan IPC ” dari awal sampai akhir . ”
“Bacalah ini dengan kesedihan dan kemarahan, bukan hanya sebagai kata-kata dan angka, tetapi sebagai nama dan kehidupan.
Jangan meragukan kesaksian yang tidak dapat disangkal ini . Ini adalah kelaparan , kelaparan Gaza . Kelaparan yang sesungguhnya ini dapat tidak terjadi jika kita kesempatan.
Namun, makanan menumpuk di perbatasan karena pemblokadean sistematis oleh Israel,” kata Fletcher dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat.
Amnesty International menyebut temuan IPC sebagai “sebuah tuduhan tajam terhadap kegagalan negara-negara untuk mendesak Israel menghentikan genosida di Gaza.”
Mengatakan laporan tersebut mengkonfirmasi apa yang telah lama ingatkan oleh kelompok hak asasi manusia dan organisasi bantuan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Program Pangan Dunia (WFP), dan UNICEF semua reiterasi bahwa “kelaparan harus terhentikan dengan segala cara” dan mengungkapkan kekhawatiran serius tentang ancaman serangan yang lebih intens di kota Gaza.
Negara-negara Arab termasuk Kuwait, Yordania, dan Arab Saudi mengecam situasi tersebut, begitu juga dengan Inggris dan kandidat walikota Kota New York, Zohran Mamdani.
Bulan lalu, CNN melaporkan kematian Razan Abu Zaher, seorang anak berusia 4 tahun yang meninggal di rumah sakit Gaza karena komplikasi akibat kekurangan gizi, menurut sumber medis jasadnya yang kurus kering terbaringkan di atas lempengan batu.
Dua kematian lagi akibat kelaparan tercatat pada hari Kamis oleh Kementerian Kesehatan Palestina, sehingga jumlah total kematian akibat malnutrisi menjadi 271, termasuk 112 anak – anak.
Laporan IPC yang terbit pada hari Jumat menambahkan bahwa
“malnutrisi mengancam nyawa 132.000 anak kecil hingga Juni 2026, termasuk 41.000 kasus parah, dua kali lipat dari jumlah pada bulan Mei.” Menyatakan kelaparan secara resmi merupakan hal yang jarang.
IPC, yang merupakan Komisi Koordinasi Urusan Kemanusiaan, sebelumnya telah menyatakan kelaparan di :
- Somalia pada tahun 2011,
- Sudan Selatan pada tahun 2017 dan
- 2020, dan bagian dari Darfur Sudan barat tahun lalu .
IPC menyatakan untuk mengukur tingkat kerawanan pangan, kelaparan hanya dapat terlaksana jika data menunjukkan ambang batas tertentu terpenuhi .
Kondisi ini meliputi :
- Setidaknya 20 % dari semua rumah tangga harus mengalami kekurangan pangan ekstrem,
- 30 % atau lebih anak – anak harus menderita malnutrisi akut, atau
- 15 % anak – anak harus kekurangan gizi akut berdasarkan ukuran tubuh mereka, dan
- Setidaknya dua dari setiap 10.000 orang harus meninggal setiap hari karena kelaparan atau interaksi malnutrisi dan penyakit .
Israel menuduh IPC menurunkan standar kelaparan global khususnya untuk Gaza, sebuah klaim yang sebut organisasi tersebut “sama sekali salah,” dengan mengatakan bahwa standar yang sama telah digunakan sejak 2019. “Tentu saja ada kelaparan ”
Warga Palestina Gaza, banyak di antaranya telah mengungsi dari wilayah lain, mengatakan sudah saatnya kota itu terklasifikasi sebagai daerah yang terdampak kelaparan.
Klasifikasi ini datang di saat yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia betapa besarnya tragedi dan bencana di Jalur Gaza, ujar Ahed Ferwana, seorang jurnalis dan analis Palestina yang tinggal di Gaza, kepada CNN
” Gaza telah menderita kelaparan selama berbulan – bulan akibat agresi Israel dan penutupan penyeberangan perbatasan .”
Bisan Gazal, seorang pengungsi perempuan di kota itu, mengatakan, “Tentu saja ada kelaparan,.”
“Terkadang kami tidak bisa menemukan apa pun untuk dimakan, sungguh sulit ,” ujarnya kepada CNN pada hari Jumat.
” Anak-anak kami tidur sambil menangis.” Ujarnya.
Tawfeeq Abu Rajad, pengungsi lain yang tinggal di Gaza barat, mengatakan harga pangan meningkat tajam.
Penetapan Gaza sebagai daerah kelaparan oleh IPC “akurat , ” ujarnya .